Minggu, 30 Januari 2011

Orang Buton Banyak Teori ?

Beh.... ternyata ini orang2 Buton sudah banyak juga yang senang baca buku, dari sekian banyak ulasan dan paparan indikasi kearah itu sangat kuat sekali. Semula saya bangga, memang !?

Tapi setelah saya cermati dan saya cermati lagi, lalu saya ulang lagi cermati dan saya cermati sekali lagi maka kebanggaanku berubah menjadi duka lara nan gamang terbuai nestapa sepanjang jalan LASUNAMANA dari Baubau hingga Pasarwajo.

Kenapa ya orang Buton sekarang ini banyak nian yang pandai berteori, bernarasi yang menghabiskan durasi begitu panjang ? Hari ini paparan Balawa begitu panjang dan melelahkan mata sementara Ndoke dan lain-lainnya juga tidak kalah panjangnya. Besok, lusa, tula dan seterusnya - tulisan itu masih berapa panjang lagi ya ? Trus kapan bisa dipraktekkan atawa di amalkan semua isi tulisan itu ?

Siapa yang harus memulai, dimana tempatnya dan bagaimana tolok ukurnya. Ah.... mungkinkah ini pertanda jika orang Buton itu sedang memasuki tahap senang berteori ? Kasian buanget, sedih jadinya neh ?

Kenapa ya, orang Buton itu tidak mau amalkan saja Sara Pataanguna dan Martabat Tujuh dalam kehidupan sehari-hari ? (maaf, pinjam /mengulangi pertanyaan Doktor La Niampe kepada saya).

Berikanlah saya jawaban terhadap pertanyaan tersebut jika anda adalah orang Buton. Ha, ha, haa..... Xixixixi..... Wakakakaa..... !? (punya Arfan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar