Rabu, 19 Januari 2011

Lebih baik nonton Sinetron beneran daripada "Sinetron Politik"


Senang dan lumayan juga nonton sebuah sinetron RCTI yang berjudul Puteri Yang Ditukar, yang diputar tiap malam 7:30. Kalau itu rapor kita kasih nilai 8 atau 9. Sebab akting pemain sangat baik dan menjaga moral, tidak ada adegan ciuman atau marah berlebihan, mereka alamai dan terasa matang, juga pemain-pemain mudanya cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Tapi episode-episode selanjutnya jelek. 

Pertama ada adegan upaya bunuh diri oleh Zaira dan Arman agar matanya bisa didonorkan untuk ayah Prabu. Skenario itu buruk karena tidak mendidik, terlepas upaya bunuh diri itu akhirnya tidak jadi. 

Kedua itu cerita diolor-olor kemana-mana hingga daya tarik  habis. Jadi nilai turun jadi 6 sajalah. Tapi dibandingkan sinetron-sinetron lainnya, "Puteri Yang Ditukar" masih jauh mendingan lumayanlah. Apapun memang lebih baik nonton sinetron beneran seperti itu daripada nonton "sinetron politik". (Dari teman etnis berbeda, Siau Sien).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar